"Outlook yang akan kita lakukan 2017 ini sudah ada di renstra (rencana dan strategi) bahwa rasio elektrifikasi jadi 92,75%," jelas Dirjen Ketenagalistrikan Jarman dalam Diskusi Akhir Tahun Ketenagalistrikan di Mercantile Athletic Club WTC 1, Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Jarman menambahkan, konsumsi listrik di Indonesia menduduki posisi 6 di Asia Tenggara. Peringkat pertama diduduki oleh Singapura, kemudian disusul Malaysia di peringkat kedua. Kemudian ada Thailand dan Vietnam pada posisi keempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsumsi listrik per kapita tiap tahun naik, tapi sebenarnya kita nomor 6 di Asia Tenggara. Kita sedikit di atas Filipina, Filipina kira-kira 800 kwh," tutur Jarman.
Mengenai subsidi listrik di tahun depan, Jarman memastikan, 23 juta rumah tangga dengan daya 450 Va tetap mendapatkan subsidi. Sedangkan untuk pelanggan rumah tangga berdaya 900 Va, hanya 4,1 juta yang mendapatkan subsidi, sedangkan 18 juta pelanggan sisanya akan dicabut bertahap.
"Subsidi terbesar itu akan diterima 450 Va kira-kira 23 juta lebih. Kedua yang 900 Va rumah tangga nggak mampu hanya 4,1 juta, sebagian besar akan dicabut subsidinya," tutur Jarman. (wdl/wdl)











































