Pembangunan PLTU Batang 2x1.000 MW dilakukan oleh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) yang pada Juni 2016 lalu mencapai kesepakatan pembiayaan (financial close). BPI merupakan konsorsium dari Electric Power Development Co., Ltd (J-Power), PT Adaro Power (AP), Itochu Corporation (Itochu).
"Sudah 20%, 20% itu tanah semua sudah rata, daerah-daerah tertentu sudah dipadatkan, daerah-daerah tertentu sudah dipasang tiang pancang. Intinya tiang-tiang pancang pondasi-pondasi," tutur President Commisioner Bhimasena Power Mohammad Effendi di Gedung World Trade Center I, Jakarta, Kamis (8/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kendala nggak ada paling-paling cuaca ada hujan, mengatur timing," ujar Effendi.
Proyek PLTU Batang 2x1.000 MW saat ini sudah menyerap lebih dari 1.000 tenaga kerja. Diperkirakan di masa mendatang, diperlukan lebih dari 6.000 tenaga kerja.
"Sekarang sudah 1.000 lebih orang bekerja di situ, nanti peak-nya kalau 6.000 orang kalau sudah mulai besi-besi dan equipment datang, biar cepat," kata Effendi.
Pembangunan PLTU Batang 2x1.000 MW ditargetkan selesai 2019 dan dapat beroperasi secara komersial 2020 mendatang.
"2020 untuk COD (Commercial Operation Date), 2019 semua sudah terpasang," tutup Effendi. (hns/hns)











































