Dalam kunjungannya ke Iran kali ini, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dijadwalkan akan menandatangani kontrak impor LPG dari Iran untuk 2017. Dwi ke Iran mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ada kesepakatan tambahan impor LPG. Kemarin (2016) kita sudah impor 88.000 ton untuk 2016," kata VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, saat ditemui di Ritz Carlton PP, Jakarta, Selasa (13/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk 2017 lanjut, kemungkinan besar impor dari NIOC ada tambahan 10-12 kargo. 1 kargonya itu 44.000 ton," tutur Wianda.
Kesepakatan antara Pertamina dan BUMN perminyakan Iran ini rencananya akan diteken langsung di hadapan Jokowi pada Rabu (14/12/2016).
"Kita berharap kalau semua administrasi clear dan bisa di-signing di hadapan Presiden," tutup Wianda.
Selain impor LPG, Pertamina juga berminat menggarap ladang migas di Iran. Pencarian sumber-sumber migas di luar negeri ini sangat penting untuk menjamin pasokan minyak ke dalam negeri. (dna/dna)