Dalam pertemuan ini, kemungkinan Dwi dan Amin akan menandatangani kesepakatan pembentukan perusahaan patungan (Joint Venture/JV) untuk proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap.
"Tanggal 22 Desember (2016) Insya Allah jadi hari yang berkah, ada pertemuan CEO Aramco Saudi dan CEO Pertamina. Diharapkan pertemuan di Jakarta ini menandatangani suatu kesepakatan," kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Rahmad Hardadi, dalam Pertamina Energy Forum 2016 di Ritz Carlton PP, Jakarta, Rabu (14/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negosiasi antara Pertamina dan Saudi Aramco, kata Hardadi, sejauh ini berjalan baik. Berbagai hal telah mencapai titik temu. Menurutnya, Saudi Aramco memperlihatkan kemauan serius untuk menggarap proyek kilang di Indonesia.
"Perjalanan kolaborasi dengan Aramco sudah panjang. Kedua pihak mengisi klausul-klausul perjanjian dengan sangat komprehensif. So far, suasana yang dibangun bagus. Aramco punya kemauan yang kuat. Pemerintah memantau ini dari minggu ke minggu," tutupnya.
Sebagai informasi, Pertamina dan Saudi Aramco pada 26 November 2015 lalu telah menyepakati Head of Agreement (HoA) untuk kerja sama, dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap.
Setahun pasca penandatanganan HoA tersebut, rencananya Pertamina dan Saudi Aramco akan membentuk JV. Tenggat waktu pembentukan JV adalah 26 November 2016.
Namun, rencana tersebut belum berjalan mulus. Masih ada beberapa hal yang perlu dirundingkan oleh jajaran elite Pertamina dan Saudi Aramco. Meski demikian, Pertamina dan Aramco masih melanjutkan negosiasi. Tenggat waktu diperpanjang selama 1 bulan hingga 26 Desember 2016.
Kilang Cilacap akan dimodifikasi hingga menjadi kilang minyak modern terbaik di Asia. Kapasitasnya akan naik dari 340.000 barel per hari (bph) menjadi 370.000 bph. Biaya investasinya berkisar US$ 4-5 miliar.
Selain itu, Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diproduksi bakal menjadi lebih berkualitas, standar produk bisa mencapai Euro 5. Proyek pengembangan kilang Cilacap ini juga akan meningkatkan kapasitas produksi petrokimia.
Dengan meningkatnya kapasitas produksi dan kompleksitas kilang, negara akan mendapat banyak manfaat, mulai dari ketahanan energi hingga penghematan devisa. Proyek RDMP Cilacap ditargetkan rampung pada tahun 2022. (hns/hns)











































