Canda Jonan di Depan Pejabat dan Bos Migas

Canda Jonan di Depan Pejabat dan Bos Migas

Michael Agustinus - detikFinance
Senin, 19 Des 2016 15:28 WIB
Canda Jonan di Depan Pejabat dan Bos Migas
Foto: Michael Agustinus-detikFinance
Jakarta - Menteri ESDM, Ignasius Jonan, siang ini menghadiri Diskusi Akhir Tahun Migas: Kinerja 2016 dan Outlook 2017 di Hotel JS Luwansa, Jakarta. Jonan didampingi oleh Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, dan Dirjen Migas Kementerian, ESDM IGN Wiratmaja Puja.

Hadir juga Kepala BPH Migas, Andy N Sommeng, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Ketua Komisi VII DPR, Gus Irawan Pasaribu, Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto, dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Energi, Bobby Gafur Umar.

Ada juga beberapa perwakilan perusahaan migas yang menjadi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), misalnya Managing Director Eni Muara Bakau, Luca de Caro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat membuka sambutannya, Jonan mengungkit soal skema baru bagi hasil migas, yaitu gross split, yang sedang hangat dibicarakan. Tapi dirinya enggan menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit soal hal ini.

Menurutnya, lebih baik persoalan yang mendetail soal itu ditanyakan saja pada Arcandra dan Wiratmaja. Kata Jonan, Arcandra dan Wiratmaja, dari tampilannya saja sudah tampak ahli soal migas, beda dengan dirinya.

"Sekarang lagi hot topic soal gross split, nanti bisa ditanyakan ke rekan-rekan saya di sini, silakan tanya ke Pak Wamen, Pak Dirjen. Kalau saya keynote, bagian yang gampang-gampang saja. Kalau pintar sekali, coba lihat wajahnya Pak Dirjen ini, profesor di bidang perminyakan, ini ada Pak Arcandra, penampakannya kelihatan. Bentuknya sama," kata Jonan, disambut tawa peserta yang hadir di JS Luwansa, Jakarta, Senin (19/12/2016).

Lalu Jonan juga bercerita soal program BBM Satu Harga. Program ini tak mendapat subsidi dari pemerintah, Pertamina memang harus berkorban agar BBM bisa satu harga di seluruh Indonesia.

Tapi dalam rapat-rapat pemerintah soal program BBM Satu Harga ini, kata Jonan, Arcandra tak boleh bicara soal kerugian Pertamina. Sebab, Arcandra adalah Wakil Komisaris Utama Pertamina.

"Kalau nanti Pertamina sampai loss, misalnya rugi Rp 50 triliun, baru kita duduk bicarakan lagi. Tapi kalau Pertamina masih untung, kita main suruh saja. Pak Arcandra nggak boleh komen soal ini, beliau Wakomut-nya Pertamina, nanti konflik Pak. Jadi waktu rapat saya bilang, saya saja yang ngomong," tukasnya.

Jonan juga bergurau bahwa kebiasaan membaca koran pagi-pagi yang dilakukan untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan dari sang istri.

"Saya kalau pagi baca koran biar nggak ditanya-tanya istri. Saya ngomong begini mewakili Pak Andy Sommeng (Kepala BPH Migas) lho," tutupnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads