PLN Beli Solar Rp 1,3 Triliun per Tahun Terangi Kalsel dan Kalteng

PLN Beli Solar Rp 1,3 Triliun per Tahun Terangi Kalsel dan Kalteng

Michael Agustinus - detikFinance
Rabu, 21 Des 2016 10:39 WIB
Foto: Michael Agustinus
Banjarmasin - PT PLN (Persero) masih bergantung pada pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) untuk menerangi banyak daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dari total pasokan listrik sebanyak 550 MW untuk kedua provinsi itu, sekitar 160 MW di antaranya berasal dari PLTD. Setiap tahun PLN menghabiskan solar senilai Rp 1,3 triliun untuk menghidupkan PLTD-PLTD tersebut.

"(Pasokan listrik) Dari diesel 29 persen dari total 550 MW. Setiap tahun kita membutuhkan biaya solar Rp 1,3 triliun," kata General Manager PLN Wilayah Kalselteng, Purnomo, saat ditemui di PLTU Pulang Pisau, Selasa (20/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hampir seluruh PLTD yang dipakai PLN adalah PLTD sewa, bukan milik PLN. Total PLTD yang disewa dari vendor-vendor mencapai 110 MW. Rencananya, sewa PLTD ini akan dihentikan ketika pembangkit-pembangkit listrik yang masuk program 35.000 MW sudah selesai terbangun.

Dengan menghentikan sewa dan mengurangi peran PLTD dalam bauran energi, biaya produksi listrik PLN akan jadi lebih efisien. PLTD akan dikurangi, diganti dengan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang lebih efisien.

"Sekarang kan kita punya 550 MW termasuk PLTD. Nanti pembangkit-pembangkit yang mahal kita stop. PLTD sewa ada 110 MW otomatis kami stop kalau pembangkit-pembangkit baru sudah masuk," papar Purnomo.

Pembangkit-pembangkit baru tersebut di antaranya adalah PLTG Seberang Barito 2 x 100 MW, PLTMG Bangkanai Ekspansi 140 MW, PLTU Asam-asam 2 x 100 MW, PLTU Gunung Mas 2 x 100 MW. Ditargetkan pembangunan pembangkit-pembangkit baru ini selesai pada sekitar tahun 2019. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads