Harga energi terbarukan dalam aturan-aturan yang berlaku sekarang dinilai terlalu mahal. Apalagi melihat fakta di negara lain seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Amerika Serikat (AS) yang harga listrik EBT lebih murah dibandingkan harga listrik EBT yang dijual di Indonesia.
"Semua feed in tariff EBT akan di-review. Saya akan minta harganya kompetitif, termasuk panas bumi," ujar Jonan saat ditemui usai Diskusi Akhir Tahun EBTKE di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Rabu (21/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jonan berujar, pemberian insentif pun tidak perlu dilakukan untuk bisa dilakukan penurunan tarif. Ia lebih memilih agar para pelaku usaha yang bekerja di dalamnya untuk mencari cara bagaimana bisa mencapai tarif yang wajar.
"Tanyakan sama pengusahanya (untuk cara menurunkannya). Masa saya yang ngajarin. Saya kira insentif itu nggak perlu . Negara UEA juga bisa sebegitu rendah. Di Amerika bahkan ada juga US$ 2,9-5 sen," pungkas Jonan. (hns/hns)











































