Percepat Pengembangan Energi Terbarukan, Ini Jurus ESDM

Percepat Pengembangan Energi Terbarukan, Ini Jurus ESDM

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 21 Des 2016 15:53 WIB
Percepat Pengembangan Energi Terbarukan, Ini Jurus ESDM
Foto: Hans Henricus
Jakarta - Pengembangan energi terbarukan (renewable energy) sangat penting. Ini semakin mengglobalnya isu emisi CO2 yang kontra terhadap pelestarian lingkungan global yang datang dari penggunaan energi konvensional.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Maulana, mengungkapkan pemerintah saat ini komitmen mengembangkan energi terbarukan. Untuk itu dilakukan beberapa upaya agar potensinya bisa dikembangkan.

"Ada tiga hal yang kami lakukan day by day. Nomor satu menyediakan akses energi kepada masyarakat. Lalu peningkatan kapasitas energi bersih berbasis energi baru terbarukan. Dan penerapan konservasi energi di sektor pengguna," kata dia dalam Diskusi Akhir Tahun EBTKE di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Rabu (21/12/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pemerintah juga tengah mengkaji ulang tarif listrik dari pembangkit energi baru terbarukan dan menyusun kebijakan insentif fiskal dan non fiskal sebagai upaya percepatan dalam pengembangan sektor ini.

Penyederhanaan perizinan dan non perizinan juga akan dilakukan agar investor mendapat kepastian akan kecepatan dan kejelasan. Dan yang tidak kalah penting adalah sinergi program dengan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait mengenai pemanfaatan dana sawit untuk program biodiesel dan dana CSR untuk listrik pedesaan.

Terkait kajian harga jual tenaga listrik dari pembangkit EBT yang saat ini terbilang mahal, Rida mengaku akan mencoba mengkaji ini bersama dengan tim yang telah dibentuk. Ia mengaku EBT bukan lagi soal pilihan sebagai cadangan, melainkan keharusan.

"Poinnya adalah semangatnya untuk menurunkan. Bersama tim yang akan dibentuk, ini akan diminta untuk mengkaji. Jadi semangatnya bukan angkanya. Bukan saja sebagai passion, tapi juga amanah dari Undang-Undang yang mengikat kita semua. EBT is a must. It's not a choice anymore. Tapi dengan rate yang kompetitif," pungkasnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads