Perjanjian diteken langsung oleh Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, dan CEO Saudi Aramco, Amin Naseer di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Perjanjian ini merupakan kelanjutan dari Head of Agreement (HoA) yang diteken kedua pihak pada 26 November 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kilang Cilacap akan dimodifikasi hingga menjadi kilang minyak modern terbaik di Asia. Kapasitasnya akan naik dari 348.000 barel per hari (bph) menjadi 400.000 bph. Biaya investasinya US$ 5 miliar atau sekitar Rp 65 triliun.
Selain itu, Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diproduksi bakal menjadi lebih berkualitas, standar produk bisa mencapai Euro 5. Proyek pengembangan kilang Cilacap ini juga akan meningkatkan kapasitas produksi petrokimia.
Dengan meningkatnya kapasitas produksi dan kompleksitas kilang, negara akan mendapat banyak manfaat, mulai dari ketahanan energi hingga penghematan devisa.
Proyek RDMP Cilacap ditargetkan rampung pada tahun 2021. "Awalnya dijadwalkan selesai 2022, tapi dalam rapat terakhir hari ini CEO Aramco men-challenge tim menyelesaikan proyek di 2021," tutupnya. (ang/ang)