"Upstream (hulu) US$ 3,5 miliar, US$ 1,5 miliar kita gunakan internasional, dan US$ 2 miliar untuk pengembangan di dalam negeri," jelas Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di City Extra Seafood Manado, Sulawesi Utara, Selasa (27/12/2016) malam.
Dari total US$ 6,6 miliar, 40% di antaranya berasal dari kas perseroan. Sedangkan 60% sisanya berasal dari pinjaman. Sehingga diharapkan laba bersih perseroan di tahun depan juga bisa meningkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disinggung mengenai sekuritisasi aset, Dwi mengaku pihaknya saat ini masih mengkaji aksi tersebut. Aspek pendanaan melalui project loan atau penerbitan surat utang juga masih dalam kajian.
"Belum kita tentukan, kita kaji sejauh mana. Makanya nanti kebutuhan pendanaan apakah dalam bentuk project loan atau obligasi," ujar Dwi. (ang/ang)