Target Jonan: 2019 Seluruh Rakyat Dapat Listrik dan Harganya Murah

Target Jonan: 2019 Seluruh Rakyat Dapat Listrik dan Harganya Murah

Wahyu Daniel - detikFinance
Rabu, 28 Des 2016 23:40 WIB
Target Jonan: 2019 Seluruh Rakyat Dapat Listrik dan Harganya Murah
Foto: Wahyu Daniel
Nusa Dua - Saat ini rasio elektrifikasi di Indonesia mencapai 89%, artinya masih ada 11% rakyat Indonesia yang belum mendapatkan listrik. Di 2019, pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi ini mencapai 100%.

"Harapan Presiden, di 2019 rasio elektrifikasi 100% bisa tercapai. Jadi seluruh rakyat punya akses terhadap listrik," kata Menteri ESDM, Ignasius Jonan, saat ditemui di Sofitel, Nusa Dua, Bali, Rabu (28/12/2019).

Pemerintah ingin agar tak hanya listrik bisa diakses oleh seluruh rakyat Indonesia, namun harganya juga harus murah dan terjangkau oleh rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden ingin listrik harganya harus makin terjangkau. Bagi kebanyakan orang di kota besar atau kelas menengah, tarif listrik mungkin biasa saja. Tapi Indonesia ini kan dari Sabang sampai Merauke," papar Jonan.
Menteri ESDM Ignasius Jonan kunjungan kerja di BaliFoto: Wahyu Daniel
Menteri ESDM Ignasius Jonan kunjungan kerja di Bali

Kembali ke elektrifikasi, Jonan mengatakan tahun depan dia menargetkan rasio elektrifikasi mencapai 92%, kemudian di 2018 sebesar 95%, dan di 2019 mencapai 100%.

Soal harga, Jonan mengatakan, listrik yang harganya murah juga akan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.

"Barang-barang buatan dalam negeri akan lebih murah harganya. Karena itu saya harus dorong," imbuh Jonan.

Lantas bagaimana cara mencapai semua itu?

Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Menteri Perhubungan ini berujar, dirinya akan mengarahkan sumber listrik sesuai geografis dan kekayaan energi yang dimiliki suatu wilayah.

Contohnya, wilayah yang memiliki tambang batu bara akan didorong agar dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang, atau yang lokasinya persis di dekat tambang tersebut. Sehingga bahan bakar PLTU tersebut murah. Batu bara yang ada tidak perlu dikirim jauh dengan biaya transportasi yang mahal.
Menteri ESDM Ignasius Jonan kunjungan kerja di BaliFoto: Wahyu Daniel
Menteri ESDM Ignasius Jonan kunjungan kerja di Bali

Kemudian mendorong PLN membangun pembangkit listrik di dekat sumur gas. Sehingga biaya bahan bakarnya murah tanpa perlu dibangun pipa gas.

"Kemudian saya akan mendorong listrik dari energi terbarukan, tapi dengan harga yang masuk akal," kata Jonan.

Soal listrik dari energi terbarukan, Jonan mencontohkan panas bumi. Indonesia memiliki potensi panas bumi sebesar 29.000 megawatt (MW), namun yang ada sekarang baru 1.500 MW. Targetnya pada 2023, sudah ada 7.500 MW listrik dari panas bumi.

Pada kesempatan itu, Jonan juga sempat menyampaikan sejumlah arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait listrik.

Saat peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong, di Sulawesi Utara kemarin, Jokowi meminta kepada Jonan agar tidak ada broker atau makelar dalam pengajuan investasi listrik

Investor yang ingin berinvestasi di sektor listrik harus dipermudah, sehingga tidak ada orang yang memanfaatkan kesulitan proses investasi listrik dengan menawarkan jalan pintas.

Untuk mendorong agar harga listrik murah, Jonan juga menyampaikan pesan Jokowi terkait harga gas untuk listrik. Jonan berencana membuat patokan harga gas untuk pembangkit listrik. Bila harga gas di dalam negeri mahal, terbuka jalan untuk mengimpor gas yang lebih murah.

"Tentunya kami akan mendorong sebuah aturan yang fair dan reasonable buat pelaku dunia usaha juga," kata Jonan.

Mau tahu perbandingan harga listrik di Indonesia dengan negara tetangga? Lihat di sini

Link: https://m.detik.com/finance/energi/3382742/ini-perbandingan-tarif-listrik-ri-dengan-malaysia-hingga-vietnam (wdl/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads