Sudah menjadi komitmen pemerintah melalui PT PLN (Persero) terus membangun infrastruktur listrik ke desa-desa hingga ke pulau-pulau terdepan di garis perbatasan. Salah satu contohnya dengan menambahkan kapasitas mesin pembangkit, penambahan Jaringan Tegangan Menengah (JTM), dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) seperti yang dilakukan di Kepulauan Riau (Kepri).
Pada 2016 PLN telah menginvestasikan Rp 187 miliar untuk membangun JTM 108,87 kms, JTR 95,146 kms dan menambah kapasitas gardu distribusi sebesar 3.450 kVA. Harapan investasi pada infrastruktur kelistrikan dapat memajukan masyarakat desa sehingga ekonomi menjadi tumbuh dan tentunya listrik digunakan sebagai penggerak ekonomi .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, di pengujung 2016 PLN telah menambahkan 15 desa berlistrik. Rinciannya 2 desa di Kabupaten Anambas , 6 desa di Kabupaten Natuna , 5 desa di Kabupaten Lingga dan 2 desa di Kabupaten Karimun. Sehingga, ada 322 desa berlistrik di Kepri dan 95 desa yang belum teraliri listrik. Kondisi ini menambah rasio desa berlistrik menjadi 77,22 %.
Pada 30 Desember 2016 bertempat di desa Gading Sari Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, bersama GM PLN Wilayah Riau dan Kepri, Feby Joko Priharto, meresmikan 15 desa baru berlistrik. Dalam sambutannya, Nurdin menyambut baik dan bersyukur atas upaya PLN dalam membangun infrastruktur listrik pedesaan di Kepri.
Nurdin berpesan agar listrik yang sudah ada di desa dapat dimanfaatkan untuk mendorong ekomoni warga desa.
"Sehingga kondisi desa semakin maju , warga nya bertambah pintar, hasil industri rumah tangga semakin meningkat," ujar Nurdin.
Sementara Feby berpesan agar infrastruktur listrik pedesaan dapat dijaga bersama. Sehingga aset yang telah dibangun dapat terpelihara dan beroperasi untuk melayani masyarakat desa dengan kualitas yang baik.
Selain peningkatan Rasio Desa Berlistrik, PLN telah melakukan peningkatan jam nyala di beberapa desa Provinsi Kepri, yaitu desa Marok Tua, Marok Kecil, Resang, Bakong, Pancur dan Pauh. Desa tersebut semula memiliki jam nyala selama 14 jam setelah adanya peningkatan yang dilakukan oleh PLN jam nyala tersebut berubah menjadi 24 jam.
Pada acara peresmian ini melalui PLN Peduli juga menyalurkan dana CSR sebanyak Rp 80 juta, dengan rincian bantuan anak yatim sebesar Rp 30 juta dan bantuan penyediaan air bersih sebesar Rp 50 juta untuk di Pulau Parit. (cha/hns)











































