Pembangkit batu bara milik Independent Power Producer (IPP) bernama PT Lestari Banten Energi ini, telah rampung dan bakal beroperasi secara komersial (Commercial Operation Date/COD) pada Mei 2017.
"PLTU Banten 660 MW yang dibangun IPP Lestari Banten Energi, kita berharap pada awal tahun 2017 bisa COD. Kontraktualnya Mei 2017, mudah-mudahan bisa lebih cepat dari kontrak," kata Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero), Murtaqi Syamsuddin, kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (3/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 660 MW listrik yang dihasilkan PLTU Banten, PLN akan membeli 600 MW. Sedangkan sisanya 60 MW akan digunakan Lestari Banten Energi untuk keperluan sendiri.
Pengadaan proyek ini menggunakan skema build, own, operate, and transfer (BOOT). Jadi pembangkit ini nantinya menjadi milik PLN setelah habis masa kontraknya dalam 25 tahun.
PLTU Banten menggunakan mesin dengan teknologi supercritical boiler. Biaya investasi untuk pembangunan pembangkit mencapai US$ 1 miliar.
Proyek ini termasuk dalam program 35.000 MW. PLTU Banten akan menjadi pembangkit batu bara yang pertama kali mencapai tahap COD di program 35.000 MW. (wdl/wdl)