Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siroj di Kantor PBNU Jakarta hari ini.
Di depan Said Aqil dan para pengurus PBNU lainnya, Dwi mengungkapkan bahwa laba Pertamina tahun ini menembus Rp 40 triliun, lebih besar dari laba Petronas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, keberhasilan mengungguli Petronas ini hanya sementara. Sebab, aset Pertamina hanya sepertiga aset Petronas.
"Hanya sementara karena aset Pertamina sepertiga aset Petronas. Untuk sustain maka investasi harus jalan," ucapnya.
Agar dapat menandingi BUMN perminyakan Malaysia itu, Pertamina harus giat berinvestasi untuk meningkatkan aset. Kata Dwi, kira-kira dibutuhkan dana investasi Rp 1.000 triliun dalam 10 tahun ke depan supaya aset Pertamina naik 2,5 kali lipat.
"10 tahun ke depan dibutuhkan Rp 1.000 triliun, maka kita bisa tingkatkan aset 2,5 kali lipat, harus ada terobosan untuk kalahkan Petronas," ucapnya.
Dana untuk investasi tersebut bisa diperoleh Pertamina melalui sinergi dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
"Potensinya yaitu dengan sinergi dengan PGN, sinergi dengan SKK Migas," pungkasnya. (mca/dna)











































