Ada 22,7 juta pelanggan listrik 900 VA dan 23 juta pelanggan 450 VA yang menerima subsidi listrik. Tapi berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dari total sekitar 46 juta penerima subsidi itu hanya 23,15 juta pelanggan saja yang tergolong miskin dan tidak mampu.
"Sekitar 87% subsidi listrik pada 2015 dinikmati oleh rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA. Padahal tidak seluruhnya rumah tangga tersebut merupakan masyarakat miskin dan tidak mampu. Ada rumah tangga mampu yang turut menikmati," kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka, kepada detikFinance, Sabtu (7/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, secara rata-rata konsumen rumah tangga daya 450 VA mendapatkan subsidi listrik sebesar Rp 80.000 per konsumen per bulan. "Sedangkan konsumen rumah tangga daya 900 VA rata-rata Rp 90.000 per konsumen per bulan," ucapnya.
Di sisi lain, rasio elektrifikasi Indonesia baru mencapai 88,3%. Artinya, masih ada 11,7% atau sekitar 29 juta jiwa penduduk Indonesia yang belum menikmati listrik. Tentu saja 29 juta penduduk ini tidak menikmati subsidi listrik.
Saat ini juga masih ada sekitar 12.000 desa di seluruh Indonesia yang belum terlistriki dengan baik, 2.500 desa diantaranya tak berlistrik sama sekali alias masih gelap gulita di malam hari. Warga di desa-desa tak berlistrik tentu lebih layak disubsidi ketimbang orang-orang mampu di perkotaan.
Itulah sebabnya pada tahun 2017 ini pemerintah menerapkan kebijakan subsidi listrik tepat sasaran terhadap rumah tangga 900 VA. Kriteria penerima subsidi diperbaiki.
Mengacu pada data TNP2K, hanya 4,1 juta dari 22,8 juta pelanggan listrik 900 VA yang layak disubsidi. "Maka tarif listrik untuk 18,7 pelanggan 900 VA disesuaikan secara bertahap," tukasnya.
Penghematan dana dari subsidi listrik akan digunakan untuk membangun sarana penyediaan tenaga listrik dalam rangka mengakselerasi rasio elektrifikasi
"Pemerintah mencanangkan program 35.000 MW dan Program Indonesia Terang, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur, dalam bentuk pembangunan infrastruktur penyediaan tenaga listrik. Untuk pembangunan tersebut dibutuhkan anggaran yang sangat besar," tutupnya.
(mca/hns)











































