Darmin, Jonan, dan Rini ke Kantor Luhut Bahas Relaksasi Ekspor Mineral

Darmin, Jonan, dan Rini ke Kantor Luhut Bahas Relaksasi Ekspor Mineral

Michael Agustinus - detikFinance
Senin, 09 Jan 2017 15:38 WIB
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri ESDM Ignasius Jonan, dan Menteri BUMN Rini Soemarno siang ini datang ke kantor Kemenko Kemaritiman, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Kedatangan ketiga menteri itu untuk membahas relaksasi ekspor mineral mentah, yang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2014 (PP 1/2014) akan berakhir pada 11 Januari 2017. Bila PP tak direvisi, ekspor mineral mentah harus dihentikan pada 11 Januari 2017.

Rapat dijadwalkan mulai sejak pukul 14.00 WIB. Jonan yang didampingi Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dan Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Aryono tiba pukul 14.15 WIB. Tak lama kemudian Darmin datang, lalu disusul Rini pada pukul 14.30 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dipanggil saja sama Pak Menko (Luhut)," kata Bambang Gatot saat ditemui di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Senin (9/1/2017).

Kalau PP tersebut tidak direvisi, maka operasi perusahaan-perusahaan tambang pemegang Kontrak Karya (KK) akan terganggu. Sebab, mereka tidak bisa lagi mengekspor konsentrat (mineral yang sudah diolah tapi belum sampai tahap pemurnian).

Sementara sekarang fasilitas-fasilitas pengolahan dan pemunian (smelter) di dalam negeri kapasitasnya belum cukup, belum dapat menyerap seluruh produksi mereka.

Pemerintah telah menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) agar hilirisasi mineral bisa tetap berjalan, tapi para pemegang KK juga tidak dirugikan. RPP tersebut sedang dibahas antar kementerian untuk dimatangkan. (mca/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads