"Penghematan yang terjadi sejak 2007 karena adanya program konversi minyak tanah ke elpiji, penghematannya dari subsidi itu Rp 197 triliun," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, di Hotel Four Season, Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Penghematan subsidi tersebut, lanjutnya, diperkirakan akan semakin naik tajam setelah pemerintah melakukan pengetatan distribusi elpiji 3 kg hanya untuk masyarakat miskin serta usaha kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertamina sendiri telah menyiapkan Bright Gas 5,5 kg sebagai alternatif bagi masyarakat yang mampu. Kelas menengah ke atas didorong untuk meninggalkan elpiji 3 kg dan beralih ke Bright Gas atau gas elpiji 12 kg.
"Penerima subsidi akan mendapat apa yang jadi haknya, sehingga tak rebutan dengan yang tidak berhak. Kemudian selalu ada jaminan pasokan, tidak ada disparitas, dualisme harga, dan harga sama," jelas Wianda. (idr/hns)