Gaya Bos Freeport Beri Kuliah Umum di UI

Gaya Bos Freeport Beri Kuliah Umum di UI

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 27 Jan 2017 15:55 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir-detikFinance
Depok - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Chappy Hakim Jumat siang ini memberikan kuliah umum dengan tema "Lingkungan Bisnis dan Strategis PT Freeport Indonesia" di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok, Jumat (27/1/2017).

Dengan mengenakan busana bernuansa hitam putih, Chappy seolah memadukannya dengan warna rambutnya yang juga bernada sama.

Dalam kuliah umumnya, Chappy menjelaskan beberapa hal tentang Freeport Indonesia, mulai dari informasi secara umum, dampak operasi Freeport selama ini dan kontribusinya kepada negara selama lebih dari 50 tahun melakukan kegiatan penambangan di Papua.
Chappy HakimChappy Hakim Foto: Eduardo Simorangkir-detikFinance

Sebagai mantan Marsekal Angkatan Udara bintang empat, Chappy mengaku jabatannya sebagai Presiden Direktur Freeport Indonesia saat ini memiliki hubungan dengan pengalamannya saat sebagai angkatan udara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengetahui Angkatan Udara dalam menjalankan tugasnya menggunakan konsep panca laksana. Ini adalah suatu jabaran dari persepsi Angkatan Udara sebagai poros dari pengelolaan national air power, di mana salah satunya adalah pertambangan. Jadi pertambangan is a part of our national air power," katanya.
Chappy Hakim di Kuliah Umum UIChappy Hakim di Kuliah Umum UI Foto: Eduardo Simorangkir-detikFinance

Freeport Indonesia adalah perusahaan tambang asal Amerika Serikat yang beroperasi di Jayapura, Papua. Chappy mengatakan, wilayah kerja Freeport merupakan area pertambangan yang paling sulit di dunia karena berada di wilayah yang terbilang terisolasi, hingga 4.200 mdpl.

"Tembaga pura berada di 2.300 mdpl. Lalu ada tambang under ground mining di 3.100 mdpl. Sedangkan tambang terbuka berada di 4.200 mdpl. Berarti kandungan oksigen atau tekanan udara di sana sudah jauh berbeda," tutur dia.

"Perbandingannya, gunung tertinggi di Jawa, Semeru saja 3.500 mdpl. Kalau melihat areanya, betapa sempit dan rawannya itu di tengah-tengah tebing. Bagaimana risiko runtuhnya tebing. Bagaimana Freeport memantek tebing itu supaya tidak rubuh," pungkasnya. (dna/dna)

Hide Ads