"Dampak operasi kita, waktu itu kontrak karya pertama, dari tahun 1973 sampai 1991, total produksi kita masih 258 ribu ton. Lalu pada saat kontrak karya kedua dari 1992 sampai 2014, produksi kita melonjak jadi 3,9 juta ton," kata Chappy di depan para mahasiswa dan dosen UI di Gedung Gedung Pascasarjana FEB UI, Depok, Jumat (27/1/2017).
"Itu semua karena pembangunan sarana prasarana yang diperlukan baru bisa disetup dan dibangun di sana. Kendaraan-kendaraan whole truck baru bisa ada di sana. Dan itu diangkut pakai heli," tambahnya.
![]() |
Lanjut Chappy, keberadaan PT Freeport di Papua juga mampu memberikan sumbangan yang positif dan signifikan bagi daerah wilayah pertambangannya hingga negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai saat ini, PTFI juga telah menyerap total lebih dari 32.600 tenaga kerja, baik karyawan langsung maupun kontraktor. Itu hampir 98% di antaranya adalah putra-putri Indonesia. Dari sekitar 12.000 karyawan langsung PTFI, 35,7% di antaranya adalah berasal dari Papua, 63% berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, dan 1,3% tenaga kerja asing.
"Kalau kita lihat di Angkatan Udara saja, kita belum berhasil mencapai pertumbuhan seperti itu. Sudah ada 6 vice president dan 14 manajer asal Papua dari PTFI sejak berdiri sampai sekarang," tukasnya. (dna/dna)