"99% orang yang tidak tahu Freeport, pasti bilangnya Freeport ini negatif. Bahkan juga sempat berpikir seperti itu, karena saya berada di luar (Freeport). Karena memang kita diimajinasi sekian puluh tahun untuk berpikir seperti itu. Tapi keberadaan PT Freeport Indonesia di Papua harusnya bisa memberikan aksi dan nilai signifikan bagi masyarakat," katanya dalam Kuliah Umum di Gedung Pascasarjana FEB Universitas Indonesia, Depok, Jumat (27/1/2017).
Namun demikian, Chappy mengaku telah melihat perubahan yang mendalam dengan adanya keberadaan PTFI di Papua. Ada banyak perubahan yang terjadi, bagaimana PTFI akhirnya menjadi penggerak utama ekonomi di Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Chappy menambahkan, bagaimana para pekerja Freeport menghadapi medan yang berat dalam melakukan penambangan.
"Risiko penambangan sangat besar. Bisa dibayangkan tebingnya 90 derajat. Bagaimana jika tebing tersebut runtuh. Disini ada pekerja yang memantek tebing. Tidak ada tempat untuk berdiri. Pada dasarnya lokasi itu adalah suatu tempat yang tidak ada penghuninya," tukasnya. (dna/dna)