Temui Luhut, Bos Total E&P Laporkan Update Blok Mahakam

Temui Luhut, Bos Total E&P Laporkan Update Blok Mahakam

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 01 Feb 2017 12:46 WIB
Temui Luhut, Bos Total E&P Laporkan Update Blok Mahakam
Foto: Hendra Kusuma-detikFinance
Jakarta - Presiden Total E&P Indonesie Arividya Noviyanto bersama Hardy Pramono telah menemui Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Tiba pada pukul 10.00 WIB, kedua petinggi perusahaan migas asal Perancis ini melakukan pertemuan dengan Luhut selama kurang lebih satu jam.

Noviyanto mengatakan, pertemuannya dengan Luhut membahas soal progres masa transisi operasi Blok Mahakam dari Total E&P ke PT Pertamina Hulu Mahakam. Seperti diketahui, kontrak Total di Mahakam berakhir pada 31 Desember 2017. Mulai 1 Januari 2018, Pertamina yang menjadi operator baru Blok Mahakam.

"Kita menyampaikan soal update saja. Tentang transisi yang mau jalan dengan Pertamina itu, kita sudah mulai drilling (pengeboran) segalanya," kata Noviyanto di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Rabu (1/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Noviyanto, update mengenai progres transisi operasi Blok Mahakam juga dalam rangka menjaga produksi migas di blok tersebut agar tidak anjlok. Produksi gas (inlet) pada 2016 mencapai rata-rata 1,64 BCFD dan 64.000 BOD likuid (minyak dan kondensat).

Dalam masa transisi, direncanakan akan ada 25 sumur yang dibor untuk tetap menjaga produksi Blok Mahakam. Noviyanto menyebutkan, proses pengeboran akan dilakukan mulai Maret 2017. Dari 25 sumur tersebut, biaya investasi untuk 19 sumur di antaranya berasal dari Pertamina.

"Nanti bulan Maret yang 6 sumur, 6 sumur itu kita (yang investasi), setelah itu kan 19 sumur dengan Pertamina, jadi enggak ada yang baru sih, hanya meng-update progres," jelasnya.

Masa transisi operasi akan berakhir pada 31 Desember 2017. Pertamina telah menawarkan 30% Participating Interest (Hak Partisipasi) kepada Total dan Inpex apabila keduanya ingin tetap ikut serta di Blok Mahakam. Tapi Total dan Inpex belum memutuskan apakah akan membeli hak pengelolaan yang ditawarkan Pertamina.

"Belum, itu masih belum, kan saya selalu sampaikan, kita prioritas transisi ini jalan lancar baru kita masuk diskusi ke situ. Kita belum bicara aja," tandasnya. (mca/mca)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads