Incar Lapangan Minyak di Rusia, Pertamina Masih Nego Harga

Incar Lapangan Minyak di Rusia, Pertamina Masih Nego Harga

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 09 Feb 2017 13:53 WIB
Foto: BBC
Jakarta - PT Pertamina (Persero) telah mengirimkan proposal untuk menggarap Lapangan Russkoye di Rusia milik Rosneft. Ditargetkan, pada kuartal I 2017 ini Pertamina sudah mengantongi persetujuan dari BUMN perminyakan Rusia tersebut.

Pengelolaan lapangan migas di Rusia ini merupakan bagian dari beberapa kesepakatan kerja sama Pertamina dan Rosneft, yang terbesar adalah di proyek New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban.

Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam, mengatakan bahwa pihaknya masih bernegosiasi dengan Rosneft soal harga untuk Hak Partisipasi (Participating Interest/PI) di Lapangan Russkoye.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembicaraan masih terus berlangsung dan sudah mulai membicarakan angka-angka komersialnya, tetapi masih belum ada titik temu," kata Alam melalui pesan singkat kepada detikFinance, Kamis (9/2/2017).

Rencananya, Pertamina akan menguasai 37,5% PI Lapangan Russkoye. Dari tiap lapangan di luar negeri, Pertamina menargetkan bisa membawa pulang minyak mentah hingga di atas 30.000 barel per hari (bph) untuk kebutuhan dalam negeri.

Saat ini, PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya yang bernama PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) telah mengelola lapangan minyak di Aljazair, Irak, dan Malaysia.

Produksi minyak dan gas (migas) PIEP dari lapangan di 3 negara itu mencapai 120.000 barel setara minyak per hari (barel oil equivalent per day/boepd) pada 2016. Tahun ini produksi ditargetkan naik menjadi 127.000 boepd, dan mencapai 600.000 boepd pada 2025.

Ekspansi ke luar negeri ini dilakukan Pertamina untuk mengamankan kebutuhan minyak di dalam negeri. Sebab, cadangan minyak di dalam negeri sudah semakin menipis. Maka Pertamina mencari minyak di luar negeri untuk dibawa pulang ke Indonesia. (mca/mkj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads