Ini merupakan strategi Pertamina mengupayakan ketahanan energi hingga ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, dengan memberlakukan harga bensin Premium Rp 6.450/liter dan Solar Rp 5.150/liter sesuai ketentuan Pemerintah sama dengan wilayah lainnya. Agar tercipta harga yang sama, Pertamina mengambil kebijakan subsidi ongkos angkut.
"Dengan dikembangkannya jaringan lembaga penyalur di wilayah ini, masyarakat perbatasan dapat menikmati harga Premium dan Solar yang sama dengan wilayah lainnya di seluruh Indonesia. Sebelumnya, harga per liter Premium dapat mencapai Rp 15.000 dan Solar Rp 13.000," kata Manager Marketing Operation Region VI Kalimantan, Mohammad Irfan, dalam keterangan tertulis, Kamis (16/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proses pengiriman BBM hingga ke Long Apari dapat memakan waktu antara 7-10 hari," ujarnya.
Tingkat risiko dan bahaya yang tinggi harus dihadapi saat long boat harus menempuh 12 jeram/riam selama perjalanan, beberapa riam yang cukup dikenal adalah riam udang dan riam panjang. Pengiriman dilakukan selama 2 kali dalam sebulan dengan menggunakan 10 unit long boat dengan daya angkut hingga 300 drum.
"Pengiriman perdana telah dilakukan pada akhir Januari lalu dengan membawa 180 KL (kiloliter), yang terdiri dari 160 KL Premium dan 20 KL Solar. Saat melalui riam, daya angkut long boat harus diatur sedemikian rupa mempertimbangkan kondisi derasnya hulu sungai mahakam," paparnya.
"Diharapkan percepatan pembangunan ekonomi di wilayah 3 T dapat tercapai dengan diresmikannya SPBU Kompak Long Apari yang dapat melayani kebutuhan BBM di darat maupun perairan," tutup Irfan. (mca/dna)











































