Luhut: Yang Jalanin Freeport Itu Hampir Orang RI Semua

Luhut: Yang Jalanin Freeport Itu Hampir Orang RI Semua

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 21 Feb 2017 13:11 WIB
Foto: Hendra Kusuma-detikFinance
Jakarta - Dalam rapat koordinasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) hari ini, Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan, mengutarakan soal kemampuan orang Indonesia yang tidak kalah dengan asing.

Banyak putra-putri Indonesia yang bekerja di perusahaan tambang besar pada saat ini.

"Di Freeport itu ada 500 lulusan ITB (Institut Teknologi Bandung), ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) segala macam, lha kok kita merasa diri kita kecil, yang jalanin Freeport itu hampir praktis orang Indonesia semua. Jadi kita harus bangun, kita harus kompak jangan cuma bicara perbedaan saja," ungkap Luhut, dalam rapat yang diadakan di kantor BPPT, Jakarta, Selasa (21/2/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan itu, Luhut menyampaikan keinginan pemerintah, agar BBPT terlibat lebih banyak lagi pada setiap proyek pembangunan di Indonesia.

"Sekarang banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, peran BPPT sebagai sebuah organisasi yang telah didirikan oleh Pak Habibie itu harus memainkan peran yang baik," kata Luhut.

Luhut menyebutkan, keterlibatan BPPT dalam proyek pengembangan teknologi di Indonesia sudah sangat baik. Apalagi, rata-rata yang terlibat merupakan putra-putri terbaik Indonesia.

Seperti pada proyek kereta kencang Jakarta-Surabaya, kata Luhut, BPPT ikut terlibat pada proses kajian awalnya.

"Kita harus mainkan sebanyak mungkin peran BPPT. Seperti di TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) atau konten lokal, BPPT bisa terlibat lakukan penelitian sampai nanti pada produksi masal," jelasnya.

Masalah yang ada saat ini, kata Luhut, transfer energi dari para putra-putri terbaik Indonesia yang belum bisa dilakukan secara maksimal. Sebab, teknologi yang telah dibuat BPPT masih belum bisa diterima langsung oleh seluruh kalangan.

"BPPT ke depan sangat luas sekali, ya kita harus memanfaatkan putra putri terbaik kita untuk menemukan pengembangan teknologi untuk membawa Indonesia lebih baik ke depan, nah presiden mmerintahkan supaya diberdayakan secara maksimal," ungkapnya.

Menurut Luhut, dalam memberdayakan peran BPPT yang lebih luas lagi, harus juga ditunjang dengan anggaran yang lebih baik. Luhut menyebutkan, anggaran BPPT untuk saat ini masih jauh kurang dari yang seharusnya.

Apalagi, BPPT sampai saat ini sudah banyak terlibat di beberapa proyek pengembangan, baik sektor infrastruktur, migas, dan sektor lainnya.

"Saya bilang tadi harus dinaikkan karena banyak sekali proyek pemerintah yang harus dikerjakan, kenapa kita mesti pakai konsultan dari luar kalau bisa pakai BPPT," ujarnya. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads