Kepada Luhut, Taylor menyampaikan perkembangan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) di Selat Makassar. Lapangan Bangka, salah satu lapangan di Blok IDD, telah mulai memproduksi gas pada Agustus 2016 lalu.
Sementara Lapangan Gendalo dan Gehem masih belum berproduksi. Kedua lapangan gas itu belum dikerjakan Chevron karena masih menunggu keputusan pemerintah terkait revisi Plan of Development (PoD) alias rencana pengembangan lapangan. Ada perubahan nilai investasi dalam proyek tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain proyek IDD, Chevron juga menyatakan minatnya untuk melanjutkan proyek-proyek migas lain di Indonesia. "Mereka masih tertarik dengan beberapa proyek lain, tapi kan tergantung harga energi juga," tutur Luhut.
Salah satunya adalah Blok Rokan. Kontrak Chevron di blok penghasil minyak terbesar di Indonesia ini akan berakhir pada 2021. Sekarang Chevron sedang melakukan evaluasi untuk menghitung untung rugi pengelolaan Blok Rokan ke depan.
"Iya, sudah ada prosedurnya, mereka sudah bicara dengan ESDM (soal kontrak Blok Rokan). Mereka lagi evaluasi," tutupnya. (mca/wdl)