Namun ternyata, tidak ada satu pun dari kerja sama tersebut yang berasal dari sektor energi. Padahal Arab Saudi dikenal sebagai negara eksportir minyak terbesar dunia.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, mengatakan memang ada rencana menjalin kerja sama investasi pembangkit listrik dan pariwisata. Namun rencana tersebut belum akan direalisasikan pada kunjungan Raja Salman kali ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Osama menjabarkan, kesepuluh MoU tersebut merupakan perjanjian dari berbagai sektor. Seperti keamanan, islamic affair, kesehatan, budaya, pendidikan, komersian, UMKM, perikanan, pertanian, dan penerbangan sipil.
Sayangnya Osama mengaku tidak mengetahui berapa besaran dana yang akan dikeluarkan dari 10 kerja sama tersebut. "Saya tidak tahu berapa besar, tapi pastinya sangat besar, bayangkan ada 10 kerja sama," tukasnya.
Berbeda dengan Indonesia, Malaysia mendapatkan investasi cukup besar dari Arab Saudi di sektor energi. BUMN Minyak Arab Saudi, Saudi Aramco menyuntik dana US$ 7 miliar untuk pembangunan kilang minyak yang dilakukan Petronas.
Baca juga: Dikunjungi Raja Salman, Malaysia Raup Investasi Rp 93 Triliun
Raja Salman dijadwalkan akan tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma esok hari. Selain menandatangi kerja sama bilateral, Raja Salman juga dijadwalkan akan memberikan pidato di Gedung DPR, kemudian mengunjungi Masjid Istiqlal. Setelah itu Raja Salman juga akan menikmati sisa hari kunjungannya dengan berlibur di Pulau Bali. (wdl/wdl)











































