Bantuan ini diperlukan karena para petani di Sragen banyak yang memakai LPG untuk menghidupkan pompa air pada waktu musim kering. Kuota LPG di Sragen meningkat cukup tinggi saat musim kemarau karena banyaknya petani yang membeli LPG untuk memompa air ke sawah.
Wirat menyambut baik usulan itu. Pihaknya kini sedang mengkaji apakah bantuan paket LPG dapat dibagi-bagikan ke petani. Saat ini bantuan LPG sudah diberikan untuk para nelayan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wirat menambahkan, bantuan LPG direncanakan akan diberikan kepada para petani kecil dengan luas lahan kurang dari 0,25 hektar (ha) yang sawahnya jauh dari irigasi atau sumber-sumber air lainnya. Dengan begitu, mereka bisa menanam.
"Kalau kita kasih, pada musim kering mereka bisa bercocok tanam. Petani kecil adalah yang tanahnya kurang dari seperempat hektar," ucapnya.
Selain Sragen, beberapa pemerintah daerah (pemda) lain juga mengusulkan hal serupa. Kementerian ESDM saat ini sedang menghitung kuota tambahan LPG yang dibutuhkan kalau bantuan ini direalisasikan, jumlah penerimanya, pembagiannya, daerah-daerah yang membutuhkan, dan sebagainya.
"Biasanya di daerah yang kering, kuota LPG jadi melonjak saat kemarau. Yang baru saya ingat Sragen, lumayan tinggi lonjakannya. Kita lagi berkoordinasi juga dengan beberapa bupati," tutupnya. (mca/dna)











































