Canda Jonan Soal Dirut PLN, Sudirman Said, dan Burung Beo

Canda Jonan Soal Dirut PLN, Sudirman Said, dan Burung Beo

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 02 Mar 2017 11:23 WIB
Canda Jonan Soal Dirut PLN, Sudirman Said, dan Burung Beo
Foto: Michael Agustinus
Jakarta - Menteri ESDM, Ignasius Jonan, kerap melontarkan banyak gurauan saat memberikan berpidato. Pagi ini, Jonan membuat candaan soal Direktur Utama PLN, Sofyan Basir; Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said; burung beo; dan sebagainya.

Dalam sambutannya pada acara Diskusi Strategi Pencapaian Target Energi Baru Terbarukan 23% di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (2/3/2017), Jonan menjelaskan alasannya menekan tarif listrik dari energi baru terbarukan (EBT).

Ia menganalogikan rakyat miskin, rakyat kecil, kaum yang paling lemah secara ekonomi sebagai anak paling kecil dan pemerintah sebagai ibunya. Tarif listrik EBT ditekan oleh pemerintah sebagai 'ibu' supaya rakyat miskin sebagai 'anak bontot' bisa membelinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu spontan ia bertanya kepada Sofyan Basir yang hadir juga dalam acara ini, apakah Sofyan memiliki adik kecil yang begitu disayang ibunya.

"Ibu-ibu kalau anaknya banyak, pasti yang dibelain yang paling kecil. Pak Sofyan punya adik?" tanya Jonan.

Canda Jonan Soal Dirut PLN, Sudirman Said, dan Burung BeoFoto: Michael Agustinus


Sofyan menjawab, ia anak paling kecil di antara saudara-saudaranya. Jonan lantas menjawab, "Oh Pak Sofyan anak paling kecil? Pantesan suka seenaknya," ujarnya disambut tawa para tamu undangan.

Jonan juga bercerita, ia sering keheranan jika membaca surat dari Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Suryadharma. Ia merasa seperti mau diajari jika membaca surat dari Suryadharma.

Namun Jonan menyatakan tak mau diajari, karena Suryadharma tak berpengalaman menjadi Menteri ESDM. Kalau Sudirman Said yang mau mengajari, baru boleh.

"Pak Suryadharma ini kalau kirim surat ke saya, saya bingung ini mau mengajari atau minta ketemu. Kalau mau mengajari saya enggak mau, kan Bapak enggak pernah jadi menteri. Kalau Pak Sudirman Said mau mengajari saya boleh, kan beliau pernah jadi menteri," tuturnya.

Selain itu, Jonan menceritakan susahnya membangun jaringan listrik di Papua. Membangun jaringan dari daerah pesisir ke pegunungan seperti Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Yahukimo harus melalui daratan ribuan kilometer, sungai, hutan, rawa-rawa, gunung-gunung.

Masalahnya, siapa yang langganan listrik di hutan rawa dan pegunungan itu? Jonan berseloroh, buaya di rawa tak langganan listrik, mungkin burung beo yang mau berlangganan listrik.

Maksudnya, tentu tak ekonomis untuk dibangun, lebih baik membangun jaringan lokal (off grid) saja di tiap daerah.

"Kalau kita sambung kabel sampai ke Puncak Jaya, Yahukimo, itu yang dilewatin gunung-gunung, rawa, sungai-sungai ribuan kilometer, berapa biayanya? Memangnya buaya langganan listrik? Mungkin kalau burung beo langganan listrik," tutupnya. (mca/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads