Pemegang saham yang dimaksud adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.
"Ya lagi nunggu keputusan Ibu Menteri dan Presiden," kata Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah saat bincang santai di Kawasan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (3/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan, seluruh calon yang diajukan jajaran dewan komisaris berasal dari organisasi internal Pertamina dan merupakan profesional seluruhnya.
"Internal semua. Ya ada lah, kira-kira 3-5 orang lah, iya profesional. Enggak ada politisi. Yang dari komisaris internal semua," tambahnya.
Keputusan penunjukan calon dirut Pertamina terpaksa diperpajang karena masih sibuknya jadwal Presiden Jokowi. Keputusan yang seharusnya pada awal Maret 2017 diperpanjang selama 30 hari ke depan.
"Diperpanjang karena belum ada keputusan, perpanjangan bisa dikasih SK baru," tandasnya.
Jika yang diajukan adalah jajaran direksi, maka terdapat tujuh orang direksi di Pertamina. Mereka adalah Syamsu Alam yang menjabat sebagai Direktur Hulu, Muchamad Iskandar (Direktur Pemasaran), Arief Budiman (Direktur Keuangan), Dwi Wahyu Daryoto (Direktur SDM, Teknologi Informasi & Umum), Toharso (Direktur Pengolahan), dan Rachmad Hardadi (Direktur Megaproyek Pengolahan & Petrokimia), dan Yenni Andayani (Direktur Gas dan EBT). (mca/mca)