Harga BBM di 9 Wilayah Ini Sekarang Sama dengan Jawa

Harga BBM di 9 Wilayah Ini Sekarang Sama dengan Jawa

Michael Agustinus - detikFinance
Senin, 06 Mar 2017 07:44 WIB
Harga BBM di 9 Wilayah Ini Sekarang Sama dengan Jawa
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - PT Pertamina (persero) kembali merealisasikan BBM Satu Harga di 9 wilayah. Adapun tambahan wilayah tersebut yakni P. Batu, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara; Siberut Tengah, Kab. Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumbar; Kep. Karimun Jawa, Kab, Jepara, Provinsi Jawa Tengah; Pulau Raas, Kab. Sumenep, Jawa Timur; Tanjung Pengamus, Kab. Sumbawa, Provinsi NTB; Waingapu, Kab. Sumba Timur, Provinsi NTT; Wangi-Wangi, Kab. Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara; Moswaren, Kab. Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat; Kec. Long Apari. Kab. Mahakam Hulu, Provinsi Kalimatan Timur.

Dengan demikian, sejak akhir Februari 2017 warga di daerah tersebut bisa mendapatkan bensin Premium seharga Rp 6.450/liter dan Solar Rp 5.150/liter. Sebelumnya warga di wilayah tersebut membeli bensin Premium pada kisaran Rp 8.000–Rp 15.000/liter, sementara Solar pada kisaran Rp 7.000–Rp 18.000/liter.

Upaya Pertamina merealisasikan BBM Satu Harga di beberapa wilayah sejalan dengan Peraturan Menteri ESDM No.36 Tahun 2016, tanggal 10 November 2016, Perihal Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu (JBT) & Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Secara Nasional, yang diberlakukan sejak 1 Januari 2017.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan peraturan tersebut, melalui SK Direktur Jenderal Nomor 09.K/10/DJM.O/2017 yang mengatur 148 Kabupaten sebagai lokasi pensidtribusian BBM satu harga secara bertahap dari tahun 2017–2020.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, menyatakan Pertamina terus melakukan progres pemetaan di 148 kabupaten yang telah ditetapkan sebagai lokasi sasaran BBM Satu Harga.

"Hasil pemetaan dari 8 Marketing Operation Region kami, hingga 2 Maret 2017 sudah ada 53 lokasi yang kami tentukan untuk mendapatkan BBM Satu Harga, di mana 9 di antaranya sudah beroperasi," jelas Wianda dalam keterangan tertulis, Senin (6/3/2017).

Wianda menambahkan, proses pemetaan hingga terealisasinya BBM Satu Harga di suatu wilayah memerlukan waktu. Karena setelah lokasi ditetapkan, Pertamina juga harus melakukan survei transportasi BBM, proaktif menggandeng investor lokal, pembangunan infrastruktur hingga akhirnya APMS (Agen Premium Minyak dan Solar) di wilayah yang menjadi sasaran BBM Satu Harga beroperasi.

Sebagaimana roadmap BBM Satu Harga, pada 2017 pemerintah menargetkan pembangunan SPBU Mini di 22 lokasi dalam 14 provinsi. Kapasitas tiap SPBU Mini sebesar 5 Kilo Liter/hari, yang akan tersebar di Sumatera Barat, Kepulauan Natuna, Provinsi Bengkulu, Kalimantan Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

Selanjutnya di 2018 akan dibangun Lembaga Penyalur Daerah Terpencil di 45 lokasi yang akan terus ditingkatkan hingga target terpenuhi di 2020. Pertamina optimistis bisa merealisasikan BBM Satu harga di 2017, sesuai amanat pemerintah. (mca/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads