Pendemo yang berjumlah sekitar 250 orang itu menuntut pemerintah mempertahankan status Kontrak Karya, dan mengizinkan perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu tetap bisa mengekspor konsentrat.
Lewat pengeras suara, Korlap Demo menyatakan akan menunggu Menteri ESDM, Ignasius Jonan, menemui mereka. Sebelumnya, perwakilan massa diperkenankan masuk ke Kementerian ESDM dan ditemui oleh Staf Ahli Bidang Komunikasi, Hadi Djuraid. Namun mereka menolak dan berkeras harus ditemui langsung oleh Jonan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Massa pro Freeport ini sudah berunjuk rasa sejak pukul 09.00 WIB. Untuk mengusir bosan, mereka berjoget di bahu sisi bahu Jalan MH Thamrin. Sementara, sebanyak 3 kompi aparat kemananan yang terdiri dari Sabhara dan Brimob disiagakan di lokasi.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Komunikasi Kementerian ESDM, Hadi Djuraid, mengatakan pendemo menolak ditemui selain oleh Menteri ESDM. Menurutnya, pendemo seharusnya membantu menekan perusahaan agar menyetujui IUPK yang ditawarkan pemerintah, bukan sebaliknya, meminta pemerintah agar Freeport tetap dengan status Kontrak Karya.
"Seharusnya jangan tekan pemerintah, tapi ikut dorong Freeport manfaatkan rekomendasi itu, karena itu jalan satu-satunya yang memungkinkan agar perusahaan beroperasi secara normal, dan karyawan juga tetap bekerja," jelas Hadi.
Hadi berujar, Freeport mencoba menekan pemerintah dengan mengancam melakukan PHK pada karyawannya.
"Jadi karyawan diberhentikan itu bukan karena kebijakan pemerintah, tapi karena keras kepalanya Freeport yang tidak bersedia manfaatkan jalan keluar yang ditawarkan pemerintah," ungkapnya. (idr/mca)











































