Akibatnya, banyak elpiji 3 kg yang dikonsumsi oleh orang-orang mampu, tidak tepat sasaran. Harusnya, subsidi elpiji hanya untuk masyarakat miskin serta usaha kecil dan menengah (UKM).
Maka cara penyaluran subsidi elpiji diubah. Ke depan, subsidi tidak diberikan ke produk, melainkan diberikan langsung ke masyarakat miskin lewat kartu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekarang pemerintah sedang menyiapkan kartu khusus untuk masyarakat yang berhak atas subsidi elpiji. Kartu itu seperti e-money, tapi hanya bisa dipakai untuk membeli elpiji 3 kg. Targetnya, kartu subsidi elpiji ini siap pada April 2017.
"Kami masih melakukan berbagai persiapan, belum bisa memastikan mulainya kapan. Target sih (mulai pembagian kartu) April ini," kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Setyorini Tri Hutami, kepada detikFinance, Jumat (10/3/2017).
Tentu sistem ini memerlukan banyak persiapan, maka tidak langsung diterapkan di seluruh Indonesia. Pelaksanaannya dimulai di 4 pulau dulu, yaitu Bangka, Batam, Bali, dan Lombok.
Yang berhak menerima kartu subsidi elpiji ini adalah 40% masyarakat dengan tingkat kesejahteraan paling rendah menurut data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Jumlah yang berhak ada 26 juta Kepala Keluarga (KK) di seluruh Indonesia.
Verifikasi penerima subsidi akan dimulai dalam waktu dekat. Setelah itu pemerintah membagikan kartu khusus untuk masyarakat yang berhak atas subsidi elpiji.
Selain verifikasi data, menyiapkan kartu, pemerintah juga menyiapkan infrastruktur pendukung untuk program subsidi elpiji 3 kg tepat sasaran, misalnya mesin Electronic Data Capture (EDC) untuk transaksi dengan kartu subsidi. (mca/mkj)