Hal tersebut diungkapkan Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman pada saat paparan kinerja keuangan Pertamina tahun 2016 di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Kamis (16/3/2017).
Arief menyebutkan, sepanjang 2016 Pertamina berhasil membukukan laba bersih sebesar US$ 3,15 miliar atau sekitar Rp 41,8 triliun (US$ 1 = Rp 13.300).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyetoran dividen pada 2016 ini mengalami penurunan jika dibandingkan setoran yang dilakukan Perseroan pada 2015 yakni sebesar 35% dari total laba bersih.
Namun, Arief mengungkapkan, penurunan setoran dividen dikarenakan Pertamina akan melakukan banyak aksi korporasi seperti melakukan pengeboran 8 sumur pada Blok Mahakam.
Tidak hanya itu, pada 2017 Pertamina juga menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$5 miliar sampai US$ 6 miliar.
"Memang ini sebetulnya dilakukan agar memiliki kas untuk investasi, tahun ini melakukan pendanaan, apalagi Mahakam itu ada 8 sumur, paling utama itu di megaproyek, ini akan pencarian dana, jenis proyek yang mega itu akan coba project financing, karena nature dari capex ke depan akan lebih banyak ke sana," tandasnya. (ang/ang)