Direktur Bisnis Regional Maluku-Papua PLN, Haryanto WS, mengungkapkan MVPP dapat memasok listrik hingga 120 MW. Tapi PLN untuk saat ini hanya membeli 60 MW saja.
"Kapasitas maksimal mesinnya 120 MW. Tapi kita sewa untuk 60 MW selama 5 tahun. Sewaktu-waktu bisa ditambah bila diperlukan," kata Haryanto kepada detikFinance, Selasa (21/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sekarang reserve margin listrik di Ambon 63,16 MW, lebih dari 100%. Sudah aman sekali, jadi jangan khawatir Ambon kekurangan listrik," ucapnya.
Baca juga: Kapal 'Genset Raksasa' 60 MW dari Turki Terangi Ambon
MVPP akan memasuki tahap uji coba pada Kamis (23/3/2017) mendatang dan disinkronkan dengan jaringan di Sistem Ambon. Diperkirakan dapat beroperasi penuh akhir bulan ini.
"MVPP kita sinkronkan Kamis atau Jumat minggu ini, load test dulu. Tanggal antara 27-29 Maret ini bisa operasi penuh," ungkap Haryanto.
Haryanto menambahkan, kehadiran kapal listrik ini bukanlah solusi permanen untuk meningkatkan pasokan listrik di Ambon, hanya solusi temporer.
PLN sedang membangun pembangkit-pembangkit baru untuk memperkuat keandalan listrik di Maluku. Misalnya PLTP Tulehu berkapasitas 2 x 10 MW dan PLTMG Ambon Peaker berkapasitas 30 MW sebagai prioritas utama untuk keandalan Sistem Ambon.
Setelah sewa kapal listrik berakhir, PLN akan menggantinya dengan pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) yang kapasitasnya kurang lebih yang sama. "Nanti kapal pergi harus diganti pada 2021 atau 2022," tutupnya. (mca/hns)