Sebelumnya, pengeboran sumber panas bumi sudah dilakukan oleh PLN pada 2011 lalu. Kemudian PLN akan memulai pengeboran 4 sumur panas bumi baru Mei mendatang yang membutuhkan dana sekitar US$ 30 juta atau sekitar Rp 399 miliar (US$ 1 = 13.300)
"Sudah mulai mobilisasi alat. Pengeboran mulai puasa, perkiraan nisa lebih maju. Investasi kontraknya itu kemarin kurang lebih US$ 30 juta 4 sumur," ujar Asisten Manajer Unit Pelaksana Proyek Pembangkit Jaringan Maluku, Nugroho Budi Sulaksono di PLTP Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (23/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengeboran itu ditargetkan satu tahun. Jadi nanti total ada 5 sumur," kata Budi.
Setelah selesai pengeboran sumur di 2018 mendatang, maka PLTP Tulehu diproyeksikan beroperasi di 2019 mendatang.
"Pengeboran selesai 2018 awal, terus penyusunan FS untuk kelanjutan pembangkitan antara 2018-2019 selesai," tutup Budi (hns/hns)











































