Direktur Komersial PGN, Danny Praditya, mengungkapkan pelaku industri menengah dan menengah bawah seperti restoran dan hotel bisa menikmati gas meskipun tak ada sambungan ke jaringan pipa gasnya. Hal ini lantaran gas bumi telah diubah menjadi Compressed Natural Gas (CNG) sebelum diantarkan ke pelanggan langsung lewat kendaraan khusus.
"Gaslink manfaatkan fasilitas SPBG yang kita punya, moda transportasi kita komprasi di taruh dalam alat, itu yang kita taruh di UMKM. Suupaya undertaking PGN pada masyarakat bisa dirasakan," jelas Danny kepada detikFinance di kantor pusat PGN, Jakarta, pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gas link buat UMKM, sebetulnya dedikasikan untuk konversi LPG 50 kg dan 12 kg. Karena kita masih tergantung impor LPG, harga lebih kompetitif jadi kita coba subtitusi," ungkap Danny.
Selain menyasar gas UMKM lewat Gaslink, PGN pun membuka pasar dengan penyediaan gas untuk berbagai kebutuhan usaha. Seperti membantu pengusaha UMKM untuk membuat restoran keliling menggunakan food truck.
"Ada display kontainer (food truck) lengkap bagaimana gas bumi bisa dipakai untuk dryer, kompor, AC, sampai generator listriknya. Ini ibaranya dulu PGN seperti taksi, mahal pun dibeli dan orang antre, sekarang banyak threat (ancaman) ada taksi online, mau tak mau kita harus adaptasi," pungkas Danny. (idr/ang)