Direktur Komersial PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Danny Praditya, mengungkapkan banyak cara dilakukan perusahaan untuk memperluas akses pemanfaatan gas bumi yang harganya lebih murah, baik skala industri maupun rumah tangga.
Beberapa layanan gas bumi bahkan saat ini sudah tak lagi bergantung pada pipa gas. Dibandingkan dengan gas elpiji maupun BBM, gas bumi bisa menghemat pengeluaran sedikitnya hingga 20%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mencontohkan, untuk skala rumah tangga, rata-rata tagihan bulanan gas bumi pelanggan yang sudah terlayani PGN hanya berkisar Rp 30.000 bulan. Bahkan untuk pelanggan skala UMKM yang belum memiliki sambungan pipa, bisa menikmati gas bumi yang diubah menjadi Compressed Natural Gas (CNG) dan didistribusikan lewat kendaraan.
Selain Gaslink, distribusi gas tanpa pipa lainnya dilakukan dengan program Gasku. Emiten berkode PGAS itu menyediakan pasokan Bahan Bakar Gas (BBG) baik di SPBG maupun dengan Mobile Refueling Unit (MRU) hingga penyediaan konverter kit untuk kendaraan bermotor.
"Kita kembangkan moda transportasi gas lain selain pipeline, kita introduce Gaslink dan Gasku, itu dikelola Gagas Energi, kemudian ada Sinergi untuk gas industri. Kita sinergi PGN dan mitra strategis untuk bisa optimalkan gas bumi," jelas Danny.
Gas kita untuk rumah tangga, kenapa namanya Gas kita itu filosofinya karena gasnya itu dari kita, untuk bangsa ini, tak impor pakai sumber daya sendiri, kita manfaatkan sendiri. Maka kita tak pakai kata-kata yang berbau bahasa asing, supaya masyarakat bangga kita pakai gas sendiri.
Sementara untuk pangsa rumah tangga, selain membantu program jaringan gas (Jargas) pemerintah, PGN terus memperluas akses gas bumi untuk rumah tangga baru. Khusus untuk hunian vertikal, pihaknya melakukan kerjas ama dengan pengelola untuk pengaturan distribusi gas bumi.
"Program rusun tetap, kerjasama dengan pengelola rusun saja jual di depan, di dalam silakan building management kelola, saya enggak perlu nagih-nagih. Masalahnya sekarang penciptaan demand market baru jadi challenge, kita berupaya skema ritel supaya market baru bisa tumbuh," ungkap Danny. (idr/ang)