Target Jonan: Listrik RI Capai 79.000 MW di 2019

Target Jonan: Listrik RI Capai 79.000 MW di 2019

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Rabu, 29 Mar 2017 18:57 WIB
Target Jonan: Listrik RI Capai 79.000 MW di 2019
Foto: Ardan Adhi Chandra/detikFinance
Jakarta - Menteri ESDM Ignasius Jonan menargetkan kapasitas terpasang listrik di Indonesia mencapai 79 gigawatt (GW) atau 79.000 megawatt (MW) di 2019 mendatang.

Saat ini, kapasitas listrik terpasang di Indonesia sudah mencapai 56.000 MW.

"Intinya begini kira-kira, kalau PLN itu mencanangkan 2019 itu sekurang-kurangnya 79 giga watt menjadi kapasitas terpasang. Sekarang COD kira-kira 56.000 megawatt," jeas Jonan dalam diskusi Insider Network di Financial Hall Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (29/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Target ini tidak dapat direvisi ke bawah lagi mengingat harus dipenuhinya kebutuhan listrik nasional. Sehingga lebih banyak masyarakat yang bisa menikmati listrik di berbagai daerah.

"Bukan mencoba memenuhi RUEN, tapi memenuhi kebutuhan listrik nasional. Kita berusaha meningkatkan kapasitas listrik terpasang dengan harga terjangkau kepada masyarakat," tutur Jonan.

Di sisi lain, pemerintah juga terus mendorong pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai sumber energi pembangkit listrik. Selain itu, pembangunan pembangkit listrik juga dilakukan di daerah yang lebih dekat dengan sumber energi dengan membuat PLTU mulut tambang di dekat tambang batu bara.

"Ke depan pembangunan prefer PLTU mulut tambang. Karena negara kepulauan tidak mungkin disambungkan transmition line 18.000 pulau itu mahal sekali," kata Jonan.

Selain itu, di daerah yang memiliki cadangan sumber daya alam tertentu juga dimanfaatkan penggunaannya untuk sumber energi listrik. Misalnya di Sumatera Selatan yang kaya akan batu bara maka direkomendasikan untuk dibangun PLTU sehingga biaya operasionalnya semakin murah dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

"Sumatera bagian selatan itu reserve cadangan batu bara besar sekali, kita dorong," tutur Jonan. Supaya BPP bisa lebih kompetitif dan mengurangi biaya transportasi dan sebagainya," tutup Jonan. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads