Kemudian, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi ESDM, Rida Mulyana, dan Presdir Medco Energi Internasional Tbk, Hilmi Panigoro.
"Ini mungkin lapangan panas bumi terbesar di dunia. Potensinya 1.000 mw lebih," ujar Presiden Direktur Medco Power Indonesia Fazil Erwin Alfitri, di lokasi PLTP Sarulla, Tapanuli Utara, Jumat (31/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebagai informasi, sumur panas bumi tersebut memiliki potensi listrik 1.000 mw lebih, namun yang tergarap baru 110 mw melalui Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla. PLTP Sarulla berada dalam WKP (wilayah kerja pertambangan) Gunung Sibual-buali.
Proyek PLTP Sarulla dikembangkan lewat skema Kontrak Operasi Bersama antara PT Pertamina Geothermal Energy dengan Sarulla Operations Ltd (SOL). SOL merupakan konsorsium dari PT Medco Power Indonesia, Itochu Corporation (Jepang), Kyushu Electric Power Co,Inc (Jepang), dan Ormat International, Inc (Amerika Serikat).
![]() |
PLTP Sarulla dikembangkan di dua lokasi, yaitu di proyek Silagkitang dengan kapasitas pengembangan sebesar 1x110 mw (unit 1) dan proyek Namora-I-Langit, dengan kapasitas pengembangan sebesar 2x110 mw (unit 2 dan 3). PLTP Sarulla unit 1 telah beroperasi (Commercial Operation Date/COD) pada 18 Maret 2017. Sedangkan untuk unit 2 dan 3 direncanakan COD pada 23 November 2017 dan 23 Mei 2018.
Rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan PLTP Sarulla 110 mw ini.
"Bahagia, karena ini ini proyek panas bumi pertama Medco. Kita masuk energi terbarukan dengan serius. Di sini potensinya lebih dari 1.000 MW," ujar Hilmi Panigoro.
![]() |