"Jawa Barat rasio elektrifikasi sudah hampir mendekati 97%. Tahun ini ditargetkan bisa 98%. Diharapkan tahun 2018 sudah hampir mendekati 100%," ungkap Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN, Nasri Sebayang, di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/4/2017).
Sementara itu, General Manager Distribusi Jawa Barat PLN, Iwan Purwana, mencatat total seluruh desa di Jawa Barat telah mencapai 5.900 lebih. Ia mengatakan, listrik sebetulnya sudah memasuki seluruh desa di Jawa Barat, hanya saja masih ada dusun di dalam desa tersebut yang belum mendapatkan aliran listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu desa sudah terlistriki semua, tinggal di desa itu ada kampung-kampung. Jadi di data kami ada 1.300 dusun, yang belum dapat listrik, itu yang kita bangun tahun ini sekitar 750 dusun, itu di bawah desa," ungkap Iwan.
"Jadi kalau desanya sebetulnya sudah semua. Tapi ada beberapa dusun, yang berada di bawah desa. Nah tahun ini 750, sisanya di tahun 2018," sambungnya.
Total anggaran Program Listrik Pedesaan di 2017 meningkat lebih dari dua kali lipat, menjadi sebesar Rp 196,1 miliar. Sampai dengan Maret 2017, penyerapan dari anggaran tersebut sebesar Rp 81,7 miliar.
Salah satu kendala untuk mengaliri listrik tersebut, kata Iwan, antara lain akses yang sulit dijangkau mengakibatkan distribusi sejumlah material instalasi kelistrikan seperti tiang beton, gulungan kabel dan trafo listrik menjadi terhambat dan memakan waktu yang lebih lama.
"Selain itu, penanaman tiang beton juga terkendala oleh cuaca hujan yang seringkali melanda wilayah-wilayah pedesaan yang akan dialiri listrik. Bahkan terkadang akses jalan (infrastruktur) baru bisa dilalui tiga minggu setelah hujan mereda," tuturnya. (wdl/wdl)











































