Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso, mengatakan infrastruktur tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur gas bumi dalam mendorong target penggunaan gas bumi pada bauran energi sebesar 22% hingga 2025.
"Estimasinya sekitar US$ 25 miliar, berbentuk new capital expenditure skala 25 ribu kilometer (km) jaringan transmisi distribusi baru, selain berbentuk virtual pipeline, terminal LNG," terang Hendi, dalam Indonesia Energy Confrence, di Jakarta, Selasa (11/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teknologi virtual pipeline, pipa diganti dengan alat transportasi khusus yang dapat menampung LNG atau CNG dan mengantarkannya langsung ke tempat penyimpanan di daerah-daerah yang memerlukan. Sehingga ke depan penyaluran gas bumi tidak hanya mengandalkan pipa, hal ini membuat penyaluran gas lebih fleksibel dan 25 ribu km jaringan transmisi dan distribusi gas.
Hendi mengatakan, untuk dapat mencapai target penggunaan gas bumi pada 2025 nanti, maka setidaknya dibutuhkan peningkatan pasokan gas bumi hingga dua kali lipat, menjadi 400 juta ton setara minyak.
"Dibutuhkan dua kali volume produksi gas yang dialokasikan ke dalam negeri hampir 400 juta ton oil equivalent," tuturnya. (wdl/wdl)











































