Jonan membagi kehidupan manusia dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah usia 0 sampai 25 tahun. Di masa muda ini, manusia mencari dan membentuk jati diri.
Lalu tahap kedua adalah usia 25 tahun sampai 50 tahun. Ini adalah masa ketika manusia membangun karir, rumah tangga, mengejar posisi puncak, mewujudkan apa yang dicita-citakan pada masa muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau cerita ke kami. Ada 3 tahapan kehidupan seseorang. Let's say kita hidup 75 tahun. Di 25 tahun itu esthablishment. Pada 25 tahun kemudian persiapan untuk apapun. Lalu 25 tahun berikutnya waktunya berbagi, meninggalkan legacy," kata Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Rida Mulyana, dalam acara Jakarta CMO Club di Kementerian ESDM, Kamis (26/4/2017) malam.
Rida mengaku sangat termotivasi oleh petuah dari Jonan ini. Di usianya yang sudah menginjak kepala 5, Rida pun ingin meninggalkan warisan berharga di sektor energi. "Ini saatnya kita lebih banyak giving, meninggalkan legacy. Kita tidak lagi mencari apa-apa," tukasnya.
Sebagai Dirjen yang mengurusi energi baru terbarukan (EBT), Rida ingin di masa jabatannya ini EBT tak lagi dipandang hanya sebagai 'energi alternatif', tapi harus jadi sumber energi utama, sejajar dengan minyak, gas, batu bara.
"Kalau EBT kita golongkan sebagai alternatif, maka kita tempatkan sebagai cadangan, bukan mainstream. Kita harus mendiversifikasi energi, maka harusnya EBT tidak disebut energi alternatif. Energi fosil suatu saat akan habis, dorongan dunia juga sedang ke arah energi bersih," tutupnya. (mca/ang)











































