Menurut Bambang, dirinya ditawari posisi sebagai Staf Khusus Bidang Logistik, Ritel, dan Marketing di Kementerian BUMN. Dirinya mengaku, memang banyak tawaran pekerjaan, termasuk dari perusahaan-perusahaan asing.
"Iya dari Ibu (Rini Soemarno). Kalau stafsus (staf khusus) sudah tiga minggu lalu lah (ditawari)," kata Bambang di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (3/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Energi sudah lumayan tertata. Infrastruktur juga. Tapi ritel, pangan kadang masih kelabakan soal harga. Karena masih banyak perantara yang mainin harga. Makanya kadang beras naik, daging naik. Jadi sektor pangan yang kita tuju. Makanya dulu BBM bisa satu harga kenapa yang lain nggak. Itu PR-nya," jelas Bambang.
Jika benar-benar kemudian mengemban tugas tersebut, sambung dia, dirinya mengaku sudah memiliki rencana untuk memperbaiki tata niaga pangan di pasar tersebut.
"Tolong deh subsidinya dipindah langsung. Jadi subsidi langsung ke orang. Beras, terigu, minyak goreng subsidinya sudah langsung (pakai) kartu. Jadi harga terkendali, tapi nggak salah sasaran. Nanti berikutnya baru bicara listrik pun akan ke sana, LPG juga ke situ," ujar Bambang.
"Coba kalau subsidi ke orang, nggak ada orang kaya bisa beli. Beda kalau sekarang, siapa yang bisa melarang orang beli LPG 3 kg. Kan sekarang cuma himbauan," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bambang juga menepis isu kalau dirinya bakal berlabuh di PT Perusahaan Gas Negara (PGN) pasca tak lagi di Pertamina.
"Kalau stafsus kan normal saja. Membantu biasa. Kalau isunya kemarin banyak wartawan nanya, bapak jadi ke PGN. Saya bilang nggak. Saya nggak mau dulu. Saya belum mau terikat total," tandasnya.
Mengajar hingga bangun Pesantren
Setelah tak lagi menjabat sebagai Direktur Marketing PT Pertamina (Persero), Ahmad Bambang, mengaku cukup banyak kegiatan yang dilakukannya. Misalnya, menulis buku soal ilmu marketing, mengajar kuliah umum, sampai mempersiapkan berdirinya pondok pesantren di Malang, Jawa Timur.
"Mengajar undangan kuliah di beberapa kampus, sering dipanggil. Kemudian sambil nulis buku marketing. Kalau nulis buku kan cepet, 2 bulan selesai, yang lama itu layout sama testimoni. Sudah dapat dari Ibu Rini (Soemarno) dan Pak Arief Yahya (Direktur Keuangan Pertamina)," kata Bambang.
Dirinya mengakui, setelah resmi diberhentikan dari posisi direksi Pertamina, banyak tawaran pekerjaan yang masuk dari beberapa perusahaan, namun dirinya mengaku saat ini lebih ingin meluangkan waktu untuk keluarga.
"Mau istirahat dulu, saya ada kenikmatan tersendiri kalau menulis lebih banyak (buku), jadi kalau dipraktikkan bisa jadi amal jariyah. Kemudian mau luangkan untuk keluarga, masih ada anak masih SMA yang dulu sering ditinggal, paling tidak 4-5 bulan lagi (rehat)," ujar Bambang.
Diungkapkannya, tawaran berkarir lagi antara lain datang dari perusahaan migas dan pertambangan. Bahkan dirinya juga ditawari bekerja oleh perusahaan asing.
"Banyak lah. Kalau saya terima tawaran dari perusahaan asing nanti muncul isu saya enggak nasionalis. Ada yang bergerak di storage, ada juga yang bergerak memang ritel. Migas juga, ada perusahaan tambang batubara nawarin. Saya tolak iyalah," ucapnya.
Lanjut dia, dirinya saat ini juga tengah disibukkan membangun sebuah pondok pesantren di Malang. Dimana dirinya sudah membeli lahan untuk lokasi pembangunan, serta membentuk bisnis untuk menopang yayasan pesantren pengajaran Al-Quran tersebut.
"Siapin pondok pesantren di Malang. Sekarang sudah beli lahan 2 hektar, buat hafidz (penghafal Alquran), nanti pakai subsidi silang (untuk santri tidak mampu). Kita juga sedang buat PT (perusahaan) buat topang yayasannya," ungkap Bambang. (idr/hns)