Perwakilan PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) turut mendampingi selama kegiatan berlangsung.
"Kita ketemu dengan yang menangani migas di India, yang punya turbin listrik berbasis gas, juga pusat perencanaan dan penelitian tambang di India," kata Kepala Biro Komunikasi Kementerian ESDM, Sujatmiko, saat ditemui di Kantor SKK Migas, Jakarta, Senin (8/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada satu fasilitas turbin gas di India yang sejak dibangun sampai sekarang belum sempat dioperasikan sejak dibangun karena tidak mendapat pasokan gas. Ini akan dilakukan due dilligence aspek teknis dan hukumnya oleh PLN untuk dicari pola kerja sama yang pas," ujarnya.
Kedua, ada upaya menarik India untuk investasi kilang di Indonesia.
"Kawan-kawan dari tim migas menyampaikan peluang-peluang yang bisa dikerjasamakan dalam pengolahan minyak. Dibuka kemungkinan mereka investasi di Indonesia. Nanti Pertamina yang menindaklanjuti," papar Sujatmiko.
Ketiga, kerja sama suplai batu bara. "Di bidang batu bara, mereka ingin mendapat pasokan yang baik," tukas dia.
Semua kerja sama ini akan ditindaklanjuti, diharapkan ada kesepakatan yang dapat dicapai oleh pemerintah kedua negara. (mca/hns)