Direktur Pemasaran Pertamina M. Iskandar mengatakan, kerja sama yang dijalin antar dua negara tersebut dimaksudkan untuk memangkas proses pembelian minyak tanpa harus melibatkan pihak ketiga.
"Iya harga lebih murah apalagi dengan komitmen government to government," ungkap Iskandar, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (22/05/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iskandar belum bisa menyebut harga minyak mentah maupun LPG dari Uni Emirat Arab. Namun, tidak menutup kemungkinan Indonesia mendapat harga minyak dan LPG lebih murah.
"Ya ini kan alternatif saja. Bahwa varian (kerja sama) itu makin open. Jadi negara manapun bisa masuk dengan harga lebih kompetitif," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menandatangani perjanjian rencana pembelian langsung LPG dan minyak mentah dari perusahaan nasional UEA, ADNOC, dengan PT Pertamina (Persero).
Melalui kerja sama tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Pertamina memang tengah berupaya untuk mendapatkan harga yang lebih murah untuk setiap pembelian minyak mentah dan LPG. (hns/hns)











































