Pengelolaan ini merupakan pertama kali yang berhasil diimplementasikan dari PLTU PLN lainnya yang ada di Indonesia. Pemanfaatan ini berangkat dari banyaknya volume produksi FABA yang dapat mencapai 40 ton per hari.
Bahkan, deposit FABA di penampungan (ash pond) PLTU Asam-Asam saat ini mencapai kurang lebih 356.000 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Divisi K3L PT PLN (Persero) Helmi Najamuddin dalam kesempatannya menyampaikan bahwa program pengelolaan limbah ini sejalan dengan salah satu misi PLN, yaitu menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
"Program 35.000 MW berpotensi meningkatkan produksi fly ash dan bottom ash juga, maka dari itu perlu penyerapan dan pemanfaatan yang sebanding demi terjaganya lingkungan," jelas Helmi, dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/6/2017)
Helmi juga menambahkan ke depannya PLN terus akan mengembangkan penelitian lainnya terkait pemanfaatan limbah B3. "Ini akan terus kita kembangkan, terutama dalam sektor pembangunan infrastruktur dan pekerjaan umum," ujarnya.
Program ini juga sebagai bentuk dukungan PLN terhadap kesepakatan bersama antara Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dirjen PSLB3 KLHK, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR tentang Kerjasama Penelitian Pengembangan dan Penerapan Teknologi serta Percepatan Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) dam Abu Dasar (Bottom Ash) dari PLTU Batubara untuk pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
PLTU Asam Asam sendiri juga telah mengantongi izin dari KLHK terkait pengelolaan limbah yang dilakukan yaitu Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK. 942/Menlhk/Setjen/PLB.3/12/2016. Sementara Implementasi yang telah dilakukan PLTU Asam Asam saat ini yaitu pembuatan akses jalan PLTU sepanjang 1 km. (hns/ang)











































