ICP dan Target Lifting Minyak akan Direvisi di APBN-P 2017

ICP dan Target Lifting Minyak akan Direvisi di APBN-P 2017

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 05 Jun 2017 12:25 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Pemerintah tengah menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017. Salah satu asumsi makro yang dievaluasi adalah patokan harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP).

Perkembangan harga minyak dunia sendiri saat ini cenderung meningkat sejak akhir tahun 2016, yang didorong oleh pemangkasan produksi minyak global oleh OPEC serta adanya perbaikan ekonomi global.

Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, mengakui saat ini pemerintah tengah mengevaluasi kemungkinan terjadinya perubahan asumsi ICP, meski asumsi yang ada di APBN saat ini menurutnya merupakan yang terbaik yang bisa dicapai oleh pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada yang tahu harga minyak berapa, asumsi kita APBN adalah asumsi yang terbaik yang kita pakai. Namun demikian, asumsi terbaik ini belum tentu sama dengan kenyataan di dunia, karena enggak ada seorang pun yang bisa memprediksi. Baik itu produser terbesar, kepala negara, kepala badan tidak ada yang mampu analisa berapa sebenarnya harga minyak saat ini dan akan datang. OPEC pun juga enggak akan bisa. Untuk itu, kita juga lihat berdasarkan kemampuan kita, inilah kemampuan terbaik kita," katanya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (5/6/2017).

Ketika disinggung mengenai kemungkinan perubahan target lifting minyak pada APBNP 2017, Arcandra mengaku juga terus melakukan evaluasi.

"Angka yang sudah ada sekarang, inilah angka terbaik kita. Namun demikian, angka terbaik ini apakah akan sama tergantung realitanya," tutur dia.

Pemerintah sendiri menargetkan lifting minyak bumi 815 ribu barel/hari pada APBN 2017.

"Kalau produksi tahun depan kan kalau bisa, masih di atas 800 ribu (tetap). Kita sebisa mungkin sekuat tenaga target berapa, internal target lebih dari itu. Kami minta SKK Migas bikin strategi agar internal target tercapai," pungkasnya. (mca/mca)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads