Dalam kunjungan kali ini, Finlandia menyampaikan minatnya untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Jakarta bekerja sama dengan BUMD Jakarta, yaitu Jakpro.
"Pertama mengenai pembangkit listrik tenaga sampah waste to energy. Jadi rupanya mereka sedang menggarap waste to energy di Jakarta dengan BUMD Jakarta Jakpro," kata Bambang di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan nanti ketika mereka ketemu Pak Jonan mereka bisa mendapatkan informasi yang lebih jelas dan lebih yakin," tutur Bambang.
Bambang juga mendorong pihak Finlandia untuk melirik kota lain untuk dikembangkan sektor energinya dengan membangun PLTSa. Dengan demikian, masalah sampah di perkotaan bisa teratasi.
"Tadi juga saya dorong mereka untuk selain Jakarta melihat juga potensi di kota lain karena menurut saya potensi di kota besar Indonesia potensi terbesar sekarang adalah waste to energy, itu bagus karena sampahnya ada yang ngurus kemudian kedua jadi listrik," ujar Bambang.
Mengenai tarif listrik dari PLTSa yang nantinya akan dibeli PLN, Bambang mengatakan bahwa akan sedikit lebih tinggi dibandingkan listrik hang dihasilkan dari pembangkit listrik lainnya.
"Kalau per kWh nya mungkin lebih mahal tapi ini bagian bagus dari konteks renewable energy dan clean dan juga membantu membereskan urusan sampah. Pengolahan sampahnya jadi economical dan lebih bernilai untik kotanya sendiri, kata Bambang.
Selain PLTSa, Finlandia juga berminat menjalin kerja sama dengan BUMN navigasi, Airnav. Finlandia menawarkan teknologi radar yang berfungsi membaca cuaca untuk menjaga keselamatan penerbangan.
Finlandia juga menawarkan pinjaman lunak melalui bank komersialnya untuk menjalin kerja sama ini.
"Area kedua adalah lebih ke Airnav BUMN kita yang ngurusi navigasi. Rupanya mereka punya teknologi untuk semacam radar cuaca sehingga pesawat yang mau landing segala macam ini nanti bisa terbantu dengan informasi yang dihasilkan," tutur Bambang. (mca/mca)