Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Komunikasi, Hadi Djuraid, mengungkapkan bahwa Indonesia ingin mengaktifkan kembali keanggotaannya di OPEC setelah ada permintaan langsung dari Menteri Energi Arab Saudi dan Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA).
Permintaan dari kedua negara tersebut disampaikan langsung kepada Menteri ESDM Ignasius Jonan baru-baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Arab Saudi dan UEA meminta Indonesia aktif lagi. Peran Indonesia strategis untuk penyeimbang, walaupun produksi minyak kita sedikit. Itu pertimbangannya," kata Hadi kepada detikFinance, Rabu (7/6/2017).
Indonesia menyambut baik keinginan tersebut. Maka dengan seizin Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jonan mengirim surat ke OPEC. Tetapi dalam suratnya, Indonesia menyatakan akan aktif kembali dengan syarat tidak harus mengikuti pemangkasan produksi minyak OPEC.
"Tanggal 24 Mei kemarin kita sudah kirim surat. Pak Jonan menyatakan kita siap, tapi dengan syarat kita tidak mau terikat pengurangan produksi minyak," ujar Hadi.
Langkah mengaktifkan kembali keanggotaan di OPEC diyakini akan membawa manfaat pula bagi Indonesia. Ada akses lebih luas untuk mendapatkan minyak murah. Perusahaan-perusahaan migas nasional juga bisa didorong ekspansi ke negara-negara OPEC lewat diplomasi di organisasi ini.
"Bagi Indonesia, kita ingin membuka akses lebih luas untuk ekspor impor minyak. Termasuk juga mendorong perusahaan-perusahaan Indonesia investasi di negara-negara tersebut," tutupnya. (mca/ang)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 