Jika Dilepas Pertamina, Perusahaan Asing Siap Caplok 8 Blok Terminasi

Jika Dilepas Pertamina, Perusahaan Asing Siap Caplok 8 Blok Terminasi

Muhammad Idris - detikFinance
Kamis, 08 Jun 2017 17:34 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - PT Pertamina (Persero) meminta tambahan waktu satu bulan untuk menghitung aspek keekonomian 8 blok migas terminasi, atau blok yang akan berakhir kontraknya.

Delapan blok yang kontraknya berakhir pada 2018 dan diserahkan pada Pertamina adalah Blok Tuban, Ogan Komering, Sanga-Sanga, South East Sumatera (SES), NSO, Blok B, Blok Tengah, East Kalimantan.

Kedelapan blok migas tersebut telah ditugaskan kepada Pertamina sejak tahun lalu oleh pemerintah. Hitungan ekonomi sendiri dilakukan, karena Pertamina harus menghitung split (bagi hasil), lantaran 8 blok tersebut menggunakan skema yang baru, gross split.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dirjen Migas Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, mengungkapkan ada banyak perusahaan minyak multinasional yang juga melirik 8 lapangan terminasi tersebut, jika Pertamina enggan mengelolanya.

"(Perusahaan) Multinasional banyak yang minat. Begitu mendengar Pertamina enggak mau, (Isu Pertamina) mau kembalikan, mereka sudah pada ngontak, nanya boleh enggak ikut," kata Wiratmaja ditemui di Gedung DPR Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Menurutnya, pihaknya masih menunggu keputusan Pertamina apakah 8 blok migas terminasi tersebut benar-benar akan dilepaskan. Pemerintah sendiri, di satu sisi, mengharapkan Pertamina tetap menjadi pengelola 8 lapangan migas tersebut.

"Saya belum tahu, kan sebulan ini pertamina minta waktu, tambahan buat analisis dari 8 wilayah kerja itu. Ya karena bagus, makanya ditugaskan ke Pertamina. Kita tunggu sampai akhir bulan," ucap dia.

Tanpa menyebutkan nama perusahaan-perusahaan yang kepincut pada 8 blok migas tersebut, Wiratmaja menyebut setidaknya sudah ada 3 negara yang perusahaan multinasionalnya menyatakan tertarik.

"Perusahaan dari Malaysia, Rusia, dan China, dan lain-lain. Ya nanti nunggu Pertamina, kita sih berharap itu tetap di Pertamina, karena itu bagus-bagus," pungkasnya. (mca/mca)

Hide Ads